7 Cara Merawat Luka Pasca Operasi Sesar
Sesar atau disebut juga dengan seksio sesarea merupakan metode persalinan dengan menyayat bagian perut bawah untuk mengeluarkan bayi. Sayatan umumnya dibuat melintang dengan panjang sekitar 10 cm.
Selama proses sesar di ruang operasi, seorang ibu akan mendapatkan bius lokal, sehingga metode persalinan ini sama sekali tak akan menimbulkan rasa sakit. Namun, beberapa jam setelah operasi, setelah efek bius mulai hilang, maka luka sayatan mulai terasa nyeri.
Rasa nyeri bisa dirasakan ibu selama satu hingga dua minggu, tergantung secepat apa proses pemulihan luka. Selama satu minggu pasca operasi, ibu umumnya tak bisa bebas bergerak akibat rasa sakit yang masih terasa di area perut bawah, terutama saat mengubah posisi dari duduk menjadi berdiri dan sebaliknya.
Namun, proses penyembuhan luka sesar bisa lebih cepat dari perkiraan bila pasca operasi ibu melakukan sejumlah perawatan luka dengan tepat.
Berikut 7 cara agar luka operasi caesar bisa sembuh lebih cepat, melansir Healthline.
1. Aktif bergerak namun perlahan
Beberapa jam usai operasi, rasa sakit pada bagian sayatan bisa terasa begitu nyeri. Biasanya, ibu belum boleh turun ranjang sekitar 12-24 jam untuk memastikan jahitan merekat sempurna. Namun setelah itu, ibu harus mulai belajar untuk duduk dan berjalan agar sirkulasi darah menjadi lancar. Sirkulasi darah yang lancar akan mempercepat penyembuhan luka. Namun, lakukan semuanya perlahan dan hati-hati sebab luka operasi masih 'basah' dan butuh perawatan.
2. Jaga kebersihan
3. Makanan kaya nutrisi
Ada sejumlah makanan yang dapat mempercepat penyembuhan luka, yaitu makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan, daging ayam, telur, susu, daging merah, sayuran serta buah.
Banyak mitos beredar bahwa konsumsi makanan tertentu dapat membuat luka gatal, seperti bila makan telur dan ikan. Padahal ini adalah anggapan yang tak terbukti kebenarannya, kecuali Anda memang alergi pada telur dan ikan. Baiknya konsultasikan pada dokter tentang makanan apa saja yang perlu ditambah jumlahnya selama masa penyembuhan. Jangan sampai anggapan salah soal 'makanan bikin gatal' membuat ibu kurang nutrisi sehingga penyembuhan luka operasi menjadi lebih lama.
4. Konsumsi obat resep
Pasca operasi, dokter akan memberikan sejumlah obat, berupa antibiotik hingga pereda nyeri. Selain konsumsi makanan bergizi, pastikan tetap mengonsumsi obat sesuai anjuran. Tak perlu takut tentang efek samping obat selama itu diberikan oleh dokter. Sebab, jenis dan dosis obat tentu sudah disesuaikan dengan kebutuhan ibu dan aman bagi bayi. Konsumsi obat sesuai anjuran akan membuat ibu pulih dengan lebih cepat.
5. Hindari minum obat herbal
Ada sejumlah obat herbal yang konon dapat mengeringkan luka sesar dengan lebih cepat. Baiknya tak dilakukan tanpa persetujuan dokter. Pasalnya, obat herbal bisa saja memiliki efek samping yang berbahaya karena belum ada riset memadai tentang efektivitasnya. Termasuk efek samping bila konsumsinya berbarengan dengan obat kimia.
6. Cek rutin
Satu minggu pasca operasi sesar, biasanya ibu diminta melakukan kontrol pertama ke dokter. Pada kontrol pertama ini, dokter akan mulai melepaskan plester yang menutupi luka. Bila tak ada komplikasi, ibu tetap dapat menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk mandi, walau luka sayatan mungkin masih terasa nyeri. Beberapa dokter akan memberikan salep antikeloid yang bisa dioleskan sendiri di sepanjang area luka demi menghindari tumbuhnya keloid yang dapat mengganggu penampilan. Namun, bila dokter Anda tak meresepkan salep antikeloid, baiknya tak membeli salep sendiri tanpa persetujuan. Sebab, salep bisa saja menimbulkan reaksi alergi berupa rasa gatal pada sebagian orang.
7. Waspada infeksi
Sayatan bekas operasi caesar bisa saja menimbulkan komplikasi, seperti infeksi. Infeksi biasanya ditandai dengan adanya darah yang keluar setelah 1 bulan pasca operasi. Bila ini terjadi, baiknya segera kunjungi dokter kandungan yang melakukan operasi, agar infeksi bisa segera ditangani dan tak semakin parah.
Berikut sejumlah gejala infeksi lainnya yang perlu diwaspadai:
- Adanya nanah pada area sayatan
- Luka sayatan bengkak, merah, dan terasa panas
- Demam lebih dari 39 derajat celsius
- Adanya pendarahan yang tidak wajar dari area vagina
- Area vagina berbau busuk